
“Meskipun negara Indonesia baru bisa memberikan GDP nya sebesar kurang dari 3%, tetapi setidaknya kita sudah mampu membangun negeri ini dan kita pun akan coba lebih meningkatkan pemberian GDP kita untuk pembangunan infrastruktur agar lebih berkembang,”terang Gita.
Gita menambahkan, selain meningkatkan besaran GDP negara kita, hal lain yang perlu ditingkatkan adalah komunikasi kita dengan negara-negara Asia lainnya . Karena jika komuniksi telah terjalin dengan baik, tentunya akan mempermudah kita melakukan segala jenis kegiatan dengan sesama Negara Asia termasuk kegiatan yang dapat memajukan pertumbuhan perekonomian antar Negara Asia.
Dia menilai. untuk menciptakan kestabilan politik, masyarakat Indonesia diakui disiplin dalam hal mengatur keuangan. Indonesia mampu mengatur resiko-resiko inflasi sehingga permintaan domestik semakin meningkat. Untuk menunjang hal ini pemerintah Indonesia mencoba mengembangkan infrastruktur secara besar-besaran. Pengembangan ini juga harus diperoleh tidak hanya dari pemerintah saja tetapi harus melibatkan pihak swasta.
Dalam kesempatan kali ini, Gita pun menuturkan “Tidak banyak orang tahu bahwa Negara Indonesia merupakan Negara besar dan kuat, karena Indonesia telah terbukti ketahanannya dengan terus tumbuh perekonomiannya. Faktanya pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tercepat ketiga diantara Negara-negara yang termasuk G20 tahun lalu, yaitu sebesar 4,6%. Dan tahun ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6% dan di tahun-tahun mendatang diharapkan pertumbuhan itu dapat semakin meningkat,”jelasnya.
“ini merupakan tantangan kita. Bagaimana dapat mencapai pertumbuhan lebih dari 6% di tahun-tahun mendatang,”katanya. Sejalan dengan itu, Gita menambahkan, kita tetap optimis dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih meningkat karena Indonesia memiliki komoditi terbesar migas, batubara, bauksit, tembaga maupun emas.
Gita berharap dunia semakin banyak mengetahui kualitas baik Indonesia, baik dalam hal kebijaksanaan legislatif, eksekutif dan yudikatif yang semakin baik.Sumber : www.dpr.go.id diakses hari Sabtu tanggal 12 Juni 2010
0 komentar:
Posting Komentar