Demitri Bolykov, seorang ahli fisika yang sangat
menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke
Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika
bisa mendorong Demitri Bolyakov masuk Islam?
Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam
sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah
seorang pakar dalam bidang fisika.
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah
sampel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang
menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan
teori tersebut.
Akan tetapi Demitri mengetahui bahwasanya
diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan
termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada,
sesuai dengan hasil yang dicapainya. Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan
seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber
satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan
teori yang paling baru dan paling berani dalam menafsirkan fenomena perputaran
bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sampel berupa bola
yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan
pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda
tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari
logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak
Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas
perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari
merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa
mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini
dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari.
Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.
Sumber: www.republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar