Wirausaha bukan hanya dunianya orang dewasa, tapi juga bisa menjadi
bagian dari dunianya anak-anak. Bedanya, wirausaha pada anak-anak tak
bisa dijalankan sendirian, namun membutuhkan bimbingan dan dukungan dari
orang dewasa, orangtua maupun guru.
Anak-anak yang mengenal
dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati manfaat untuk bekal masa
depan kelak. Pada tahapan usia yang terbilang belia, anak-anak yang
belajar menumbuhkan jiwa wirausaha, akan tumbuh menjadi pribadi yang
kreatif.
Kreativitas yang terlatih sejak dini, termasuk melalui
berbagai ajang dan kegiatan kewirausahaan, menjadi modal utama
produktivitas dan kemandirian anak kala ia dewasa.
Salah satu
ajang wirausaha yang memberi kesempatan pada anak untuk berkreasi dan
berani membuat terobosan serta mepresentasikannya, adalah Kidpreneur.
Menjadi pribadi kreatif
Bagi
psikolog anak, Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, Kidpreneur
diikuti oleh anak-anak yang kreatif dan berani mencoba, dengan berbagai
terobosannya. Selain melatih anak untuk kreatif sejak dini, kegiatan ini
juga menjadi salah satu cara mengenalkan profesi entrepreneur pada anak-anak.
"Entrepreneur di Indonesia masih tergolong sedikit. Kalau mau negara sukses, harus perbanyak entrepreneur.
Kalau semua bercita-cita menjadi pegawai, beban negara berat. Anak-anak
bisa belajar kreatif sejak dini. Anak-anak pun harus percaya diri untuk
menjadi entrepreneur," jelasnya di sela acara Kidpreneur Award
2012 diadakan PermataBank dan Berani Mag, di fX Sudirman Jakarta,
beberapa waktu lalu.
Kak Seto menjelaskan, setiap anak yang
dihargai dengan berbagai kelebihannya ia akan percaya diri dan bisa
mengembangkan potensinya. Dengan begitu anak pun siap menjadi
entrepreneur yang punya gagasan orisinal, mampu memecahkan masalahm dan
bisa memberikan terobosan.
Memberikan kesempatan kepada anak
untuk belajar berbisnis (berwirausaha) sejak kecil bukan berorientasi
mencari uang. Melainkan lebih untuk melatih kemandirian, dengan
mengandalkan kreativitasnya. Kak Seto menolak anggapan bahwa anak yang
belajar bisnis sejak kecil, akan menjadi "mata duitan". Tujuan melatih
kewirausahaan sejak dini lebih untuk memberikan kesempatan pada anak
untuk tumbuh menjadi pribadi kreatif.
"Dengan kreativitas anak bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada," jelasnya.
Untuk
bisa kreatif, anak harus tumbuh dalam suasana yang aman dan bebas
secara psikologis. Aman berarti anak tidak banyak dicela atau dikritik
berlebihan oleh orangtuanya. Bebas dalam arti anak diberi kesempatan
untuk melontarkan ide, membuat terobosan baru.
Produktif dan tidak konsumtif
Pada
kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, Kidpreneur merupakan bentuk
kepedulian untuk memberikan kesempatan pada anak agar kreatif sejak
dini. Melalui kegiatan ini anak-anak mendapatkan dukungan dan akses
untuk mengasah kreativitasnya.
"Melalui ajang ini, sejak dini
anak-anak dididik supaya lebih produktif dan tidak konsumtif, dengan
dukungan keluarga. Ajang ini menunjukkan bagaimana satu keluarga kompak,
solid, dan ada kasih sayang dengan pemahaman bahwa kegiatan wirausaha
merupakan prasyarat untuk anak mandiri ke depan. Kegiatan ini penting
dan strategis dampaknya bagi proses tumbuh kembang anak," jelasnya.
Menurut
Linda, jiwa kewirausahaan harus ada pada individu. Ia menambahkan,
perlu ada upaya untuk mempertajam pemahaman jiwa wirausaha. Pada
anak-anak, hal ini bisa dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah atau bisa belajar dari kegiatan berkoperasi misalnya. Juga
melalui berbagai kegiatan yang memberikan akses dan kesempatan pada anak
untuk mengasah kreativitasnya.
"Anak-anak sekarang juga hidup
dalam masa lebih banyak akses dan kesempatan, dan mereka sudah
semestinya memanfaatkan kesempatan tersebut," tuturnya.
Sumber: www.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar