Dihadang Konflik? Lihat dari Sisi Positifnya!

Kehidupan identik dengan konflik, dan sifatnya naik-turun (fluktuatif). Cara kita menyikapi problem atau konflik akan menjadi penentu, apakah kita akan terpuruk, ataukah menjadi pribadi yang kaya akan pengalaman hidup.

Seburuk apa pun yang kita alami, menurut psikolog Rose Mini AP, MPsi, hidup tetap harus dipandang dari segi positif. ''Jika semua kita pandang negatif, maka kita membentuk diri membentengi dari berbagai hal yang sebenarnya bisa membuat kita lebih maju,'' ungkap Rommy, panggilan akrabnya, dalam talkshow "Masakan Ibu-Cinta, Kreasi, dan Apresiasi" yang diadakan oleh Royco beberapa waktu lalu.

Rommy membagi tiga tipe orang dalam menghadapi tantangan hidup. Ia menunjuk gelas terisi separuh air, dan bertanya apa yang kita lihat dari pemandangan yang ada? Hasilnya:
1. Gelas setengah kosong. Pertanda orang yang pesimis.
2. Gelas setengah isi. Pertanda orang yang agak optimis.
3. Gelas yang sebentar lagi akan penuh. Pertanda orang yang optimis.

Demikian pula saat kita menghadapi masalah. Jika Anda memandangnya dari segi positif, niscaya Anda akan selalu semangat melihat kesulitan sebagai tantangan dalam memperbaiki diri. Anggap saja setiap cobaan adalah ujian untuk Anda "naik kelas".

Jika Anda lulus atau bisa melewati hal itu, maka Anda akan naik ke tahapan yang lebih tinggi dalam kehidupan. ''Tidak ada orang yang tidak punya konflik dalam hidupnya. Tanamkan pikiran positif dalam tiap keadaan,'' imbuh Rommy. Buatlah setiap hambatan atau ganjalan dalam hidup sebagai tantangan.

Selanjutnya, Anda akan punya rasa percaya diri dalam menghadapi banyak tantangan. ''Punya rasa percaya diri itu nikmat luar biasa. Jangan terus mengeluh dan uring-uringan. Anda tidak akan pernah bisa maju,'' ungkapnya.

Berpikir positif juga bisa mengurangi rasa stres, sehingga Anda mengurangi kemungkinan terserang jantung dan stroke.

Sumber : www.kompas.com diakses hari Sabtu tanggal 3 Juli 2010

0 komentar:

Posting Komentar